Carlos Sainz Dituding Rusak Peluang Liam Lawson di GP Belanda 2025

Carlos Sainz Dituding Rusak Peluang Liam Lawson di GP Belanda 2025

Carlos Sainz Dituding Rusak Peluang Liam Lawson di GP Belanda 2025

Pada balapan Formula 1 Grand Prix Belanda 2025 di Zandvoort, Carlos Sainz menjadi sorotan setelah dituding menyebabkan kecelakaan yang merugikan Liam Lawson dari tim Racing Bulls. Insiden ini terjadi saat restart balapan pada lap ke-27 di tikungan Tarzan, yang membuat kedua pembalap mengalami kerusakan mobil dan kehilangan posisi di zona poin. Bos tim Racing Bulls, Alan Permane, menyalahkan Carlos Sainz karena dianggap menghambat Lawson meraih posisi kelima. Stewards balapan memutuskan Carlos Sainz bersalah dan memberikan penalti waktu 10 detik, memicu kontroversi di kalangan penggemar dan pembalap.

Baca juga: Johann Zarco dan Honda Torehkan Dominasi di Suzuka 8 Hours 2025

Insiden di Tikungan Tarzan

Pada lap ke-27, Carlos Sainz mencoba menyalip Liam Lawson dari sisi luar tikungan Tarzan. Namun, kedua mobil bersenggolan saat keluar dari tikungan, menyebabkan kerusakan pada kedua mobil. Lawson, yang sebelumnya berada di posisi keenam, dan Carlos Sainz harus masuk pit untuk memperbaiki mobil mereka. Akibatnya, keduanya finis di luar zona poin, dengan Lawson di posisi ke-12 dan Carlos Sainz di posisi ke-13. Menurut stewards, Carlos Sainz tidak cukup berada di sisi Lawson saat masuk tikungan, sehingga dianggap bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.

Reaksi Tim Racing Bulls

Manajer tim Racing Bulls, Alan Permane, menyatakan kekecewaannya terhadap insiden ini. “Saya sangat menyayangkan nasib Liam. Jika Carlos Sainz tidak menabraknya, kami yakin Liam bisa finis di posisi kelima,” ujar Permane. Ia menegaskan bahwa kecelakaan ini merusak peluang tim untuk menempatkan kedua pembalap mereka di lima besar, terutama setelah performa gemilang Isack Hadjar yang meraih podium pertama di balapan ini.

Tanggapan Carlos Sainz

Carlos Sainz dengan tegas membantah tuduhan bahwa dirinya sepenuhnya bersalah. Ia menyebut penalti 10 detik yang diberikan stewards sebagai “hal paling konyol yang pernah saya dengar.” Menurutnya, tikungan Tarzan memungkinkan dua mobil untuk balapan berdampingan tanpa kontak, dan ia menuding Lawson sengaja menyebabkan tabrakan untuk mencegah disalip. “Saya sudah balapan di tikungan ini dengan pembalap seperti Lewis Hamilton dan Charles Leclerc tanpa masalah. Tapi dengan Liam, sepertinya selalu sulit,” ungkap Sainz. Ia juga mengeluhkan kurangnya komunikasi dengan stewards, yang menolak untuk mendiskusikan insiden tersebut pasca-balapan.

Pandangan Liam Lawson

Di sisi lain, Liam Lawson membela diri dan menegaskan bahwa keputusan stewards sudah sesuai aturan. “Jika saya yang salah, saya pasti mendapat penalti. Saya harap Sainz berbicara langsung dengan saya, bukan mengeluh di depan umum,” ujar Lawson. Ia menjelaskan bahwa aturan FIA saat ini jelas: pembalap yang menyalip dari luar harus memiliki poros depan di depan pembalap lain di titik puncak tikungan untuk mendapatkan ruang. Karena hal ini tidak terpenuhi, Lawson merasa berhak atas ruang di tikungan tersebut.

Baca juga: Lando Norris Taklukkan Hungaroring dalam Duel Sengit McLaren di GP Hungaria 2025

Kontroversi Aturan FIA

Insiden ini kembali memicu perdebatan tentang pedoman balapan FIA 2025, yang dianggap memberi kebebasan besar bagi pembalap di sisi dalam tikungan. Banyak penggemar dan analis berpendapat bahwa aturan ini membuat manuver menyalip dari luar menjadi sangat sulit, karena pembalap di dalam bisa mengambil jalur tanpa mempedulikan ruang untuk lawan. Beberapa pihak, termasuk rekan setim Sainz, Alex Albon, menyebut bahwa kedua pembalap seharusnya berbagi tanggung jawab untuk menghindari kontak. “Kalian harus memilih pertarungan dengan bijak. Mungkin Liam masih belajar, tapi insiden ini merugikan keduanya,” kata Albon.

Dampak pada Posisi Tim dan Pembalap

Kecelakaan ini berdampak besar pada performa Carlos Sainz dan Lawson di balapan. Racing Bulls, yang baru saja merayakan podium pertama mereka dalam empat tahun berkat Hadjar, kehilangan peluang untuk poin tambahan. Sementara itu, Williams, tim Carlos Sainz, juga gagal memanfaatkan potensi finis di posisi kelima, yang akhirnya diraih oleh Albon. Hukuman dua poin penalti di lisensi Sainz juga menambah total poin penalti menjadi empat, meningkatkan tekanan pada pembalap asal Spanyol ini.

Penutup
Insiden antara Carlos Sainz dan Liam Lawson di GP Belanda 2025 menyoroti ketegangan dalam balapan Formula 1 dan kontroversi seputar aturan FIA. Meski stewards memutuskan Sainz sebagai pihak yang bersalah, perdebatan tentang siapa yang sebenarnya bertanggung jawab terus bergulir di kalangan penggemar. Ke depannya, Carlos Sainz berencana untuk berdiskusi dengan stewards dan Lawson untuk mencari kejelasan, sementara Racing Bulls fokus untuk mempertahankan performa impresif mereka di sisa musim 2025. Dengan balapan berikutnya di Monza, semua mata tertuju pada bagaimana kedua pembalap ini akan tampil setelah insiden ini.